Facebook Badge

Rabu, 18 Desember 2013

Pembuatan keripik waluh dengam vacuum frying



PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Curcubita)  MENGGUNAKAN VACUUM FRYING  DENGAN VARIABEL  SUHU DAN WAKTU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan Negara agraris tanah yang subur dengan hamparanya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi hasil pertanian dan perkebunan, namun hasil produksi bisa berkualitas rendah karena adanya pengaruh krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan komoditas hasil-hasil pertanian dan perkebunan yang tinggi maka perlu adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya ide-ide atau gagasan baru salah satunya yaitu dengan mengolah produk kripik buah dan sayur yang berkualitas. . (Yunita, 2010)
Buah-buahan ini pada umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Buah-buahan termasuk komoditas yang mudah rusak. Diperkirakan 35% buah-buahan dan sayur-sayuran banyak yang rusak atau tidak bisa dikonsumsi lagi. Hal ini disebabkan karena pada saat panen jumlahnya berlimpah sedangkan penanganan atau pemanfaatan belum memadai. Salah satu jenis buah-buahan yang mudah rusak adalah Waluh (Cucurbita), oleh karena itu pemanfaatan buah waluh menjadi keripik waluh merupakan salah satu alternatif produk olahan sehingga waluh bisa dikonsumsi tidak hanya dalam keadaan masak, dengan pemanfaatan waluh menjadi keripik waluh tersebut selain dapat meningkatkan nilai ekonomis waluh juga menjadikan waluh sebagai produk pangan yang lebih menarik dan memiliki nilai jual. Keripik waluh ini dibuat dengan menggunakan proses pengeringan yang merupakan proses penghilangan sejumlah air dari material dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Salah satu proses pengeringan yang digunakan disini adalah pengeringan vacuum dengan menggunakan mesin vacuum fryer, kelebihanya yaitu dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus dengan warna, aroma, dan rasa buah waluh (Cucurbita) tidak berubah dan renyah. (Yunita, 2010)
Waluh (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae). Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat yang memiliki iklim hangat. Buah waluh berwarna oranye karena mengandung beta-karotena (salah satu provitamin A dan juga sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan berwarna coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Kurangnya pemanfaatan buah waluh itu sendiri khususnya di Indonesia, maka buah waluh bisa digunakan untuk membuat keripik waluh dengan menggunakan alat vacuum fryer, dan dengan adanya pemanfaatan  buah waluh tersebut menjadi keripik waluh menggunakan alat vacuum fryer diharapkan  dapat memiliki atau menigkatkan nilai ekonomis yang lebih baik.
(http://www.scribd.com/doc/54109664/89/labu-kuning).
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh suhu dan lama penggorengan terhadap kualitas keripik waluh yang dihasilkan?
2. Berapakah kondisi optimum untuk menghasilkan keripik waluh yang berkualitas?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari uji coba alatvacuum fryer ini meliputi:
1.      Mengetahui pengaruh perlakuan suhu dan lama penggorengan terhadap kualitas keripik waluh yang di hasilkan sehingga di harapkan mendapat kombinasi perlakuan yang tepat untuk menghasilkan keripik waluh yang berkualitas tinggi.
2.      Mengetahui kondisi optimum untuk menghasilkan keripik buah waluh yang lebih berkualitas tanpa mengurangi nilai gizi produk tersebut dengan vacuum fryer.

2.4  Manfaat Penelitian
1.      Memanfaatkan Waluh yang merupakan buah hasil pertanian dan perkebunan  yang jumlahnya melimpah di Indonesia.
2.      Menghasilkan produksi keripik waluh dengan kualitas yang bermutu tinggi dengan menggunakan vacuum friyer.
3.      Mampu menganalisa produk berupa keripik Waluh yang dihasilkan dengan uji organoleptik.