PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Curcubita) MENGGUNAKAN VACUUM FRYING DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan
Negara agraris tanah yang subur dengan hamparanya yang hijau. Hal tersebut sangat
mendukung Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi hasil pertanian dan perkebunan,
namun hasil produksi bisa berkualitas rendah karena adanya pengaruh krisis perekonomian
yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan komoditas hasil-hasil pertanian
dan perkebunan yang tinggi maka perlu adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang
lebih luas dan kaya ide-ide atau gagasan baru salah satunya yaitu dengan mengolah
produk kripik buah dan sayur yang berkualitas. .
(Yunita, 2010)
Buah-buahan ini pada
umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Buah-buahan termasuk komoditas yang mudah rusak.
Diperkirakan 35% buah-buahan dan
sayur-sayuran banyak yang rusak atau tidak bisa dikonsumsi lagi. Hal ini disebabkan karena pada saat panen jumlahnya
berlimpah sedangkan penanganan atau
pemanfaatan belum memadai. Salah satu jenis buah-buahan yang mudah rusak adalah
Waluh (Cucurbita), oleh karena itu pemanfaatan buah waluh menjadi keripik waluh merupakan
salah satu alternatif produk olahan sehingga waluh bisa
dikonsumsi tidak hanya dalam keadaan masak, dengan
pemanfaatan waluh menjadi keripik waluh tersebut selain dapat meningkatkan nilai ekonomis waluh juga menjadikan waluh sebagai
produk pangan yang lebih
menarik dan memiliki nilai jual. Keripik
waluh ini dibuat dengan menggunakan proses pengeringan yang merupakan proses
penghilangan sejumlah air dari material dengan prinsip perbedaan kelembaban
antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Salah satu proses pengeringan yang digunakan disini adalah
pengeringan vacuum dengan menggunakan mesin vacuum
fryer, kelebihanya yaitu dapat menghasilkan
produk dengan kualitas yang bagus dengan warna, aroma, dan rasa
buah waluh (Cucurbita)
tidak berubah dan renyah.
(Yunita, 2010)
Waluh (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae). Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat
yang memiliki iklim hangat. Buah waluh berwarna oranye karena mengandung beta-karotena (salah satu provitamin
A dan
juga sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan berwarna coklat atau putih. Daging
buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Kurangnya pemanfaatan buah
waluh itu sendiri khususnya di
Indonesia, maka buah waluh bisa digunakan untuk membuat
keripik waluh dengan menggunakan alat
vacuum
fryer, dan dengan adanya
pemanfaatan buah waluh tersebut menjadi keripik waluh menggunakan
alat vacuum fryer
diharapkan dapat memiliki atau menigkatkan
nilai ekonomis yang lebih baik.
(http://www.scribd.com/doc/54109664/89/labu-kuning).
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh suhu dan lama penggorengan
terhadap kualitas keripik waluh yang dihasilkan?
2. Berapakah
kondisi optimum untuk menghasilkan keripik waluh yang berkualitas?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan dari
uji coba alatvacuum fryer ini
meliputi:
1.
Mengetahui pengaruh perlakuan suhu dan lama penggorengan terhadap kualitas
keripik waluh yang di hasilkan sehingga di harapkan mendapat kombinasi perlakuan
yang tepat untuk menghasilkan keripik waluh yang berkualitas tinggi.
2.
Mengetahui kondisi optimum untuk menghasilkan keripik buah waluh yang lebih berkualitas tanpa mengurangi nilai gizi produk tersebut dengan vacuum fryer.
2.4 Manfaat Penelitian
1. Memanfaatkan
Waluh yang merupakan buah hasil pertanian dan perkebunan yang jumlahnya melimpah
di Indonesia.
2. Menghasilkan produksi keripik waluh dengan kualitas
yang bermutu tinggi dengan menggunakan vacuum
friyer.
3. Mampu menganalisa produk berupa keripik Waluh yang dihasilkan dengan uji organoleptik.