MINYAK LAWANG
(Cinnamomum culilawan BL)
1.Pengertian
Minyak Lawang adalah minyak yang dikenal dengan minyak yang sangat panas, digosokkan pada bagian yang sakit akan mendatangkan pemulihan dari sakit yang diderita. Diolah melalui proses penyulingan yang diambil dari kulit batang pohon, Minyak Lawang sangat berkhasiat untuk meredakan nyeri yang ditimbulkan oleh Rematik baik Rematik karena udara dingin maupun oleh karena Asam Urat yang berlebih. Minyak Lawang cocok digunakan untuk wilayah dengan udara yang sejuk / dingin sebagai penghangat badan.
Pohon lawang (Cinnamomum culilawan BL) dikelompokkan sebagai salah satu komoditas hasil hutan non kayu (non timber forest product), yang masuk dalam kelompok jenis yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Berbeda dengan produk minyak atsiri lainnya, minyak lawang lebih khas, panas, dengan banyak multi fungsi. Persediaan minyak lawang di pasaran, masih sangat terbatas, sementara permintaan terus meningkat. Kondisi ini terjadi dikarenakan daerah yang menghasilkan minyak ini hanya berasal dari Indonesia bagian Timur. Persebaran pohon penghasil minyak lawang banyak ditemukan di Indonesia bagian Timur, terutama di Kabupaten Kaimana Propinsi Papua. Pohon yang mempunyai genus sama dengan species ini adalah pohon kayu manis, atau manis jangan, kulit pohon ini di Pulau Jawa, banyak dimanfaatkan untuk aroma makanan dan minuman juga digunakan sebagai bahan untuk campuran obat tradisional.
Untuk mendapatkan nilai tambah (value added) yang tinggi terdapat produk pengolahan pohon lawang, maka diperlukan rekayasa teknologi tepat untuk memproses menjadi produk jadi yang siap dipasarkan dengan nilai jual tinggi. Produk yang dihasilkan diantaranya adalah minyak lawang, dan derivat produk lainnya.
Familia : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Species : Cinnamomum culilawan BL.
Komponen utama minyak lawang adalah eugenol dan safrol, senyawa 1-(3,4-metilendioksifenil)-2-propanon dapat dibuat dari safrol melalui konversi gugus allil menjadi alkohol sekunder dengan cara adisi asam format, hidrolisis, dan oksidasi dengan piridinium klorokromat (PCC).Senyawa 1-(3,4-dimetoksifenil)-2-propanon dapat dibuat dari eugenol melalui metilasi, adisi asam format, hidrolisis, dan oksidasi dengan piridinium klorokromat (PCC). Sementara itu analog DOPA dapat dibuat dari 1-(3,4-dimetoksifenil)-2-propanon melalui aminasi dan nitrilasi dengan amonium klorida dan kalium sianida diikuti dengan hidrolisis asam, namun tidak dapat dibuat dari 1-(3,4-metilendioksifenil)-propanon.
2.Manfaat minyak Lawang
Menurut Heyne (1987) pohon Cinnamomum culilawan bermanfaat untuk:
(1) Digunakan untuk bumbu masak di masyarakat pulau Bali dan Jawa.
(2) Digunakan untuk memperkuat kandungan bagi wanita hamil.
(3) Minyak lawang berkhasiat dapat memperkuat jantung.
(4) Digunakan untuk pengobatan penyakit kolera.
(5) Sangat baik digunakan untuk pengobatan penyakit dalam akibat pergantian musim. (6) Dapat mengurangai dan mengobati kejang.
(7) Digunakan untuk menyembuhkan penyakit rematik, nyeri persendian, terkilir, keseleo dan masuk angin.
3.Proses Destilasi Minyak Lawang
Untuk mendapatkan hasil minyak lawang yang berkualitas, serangkaian proses yang dilakukan adalah: pemilihan bahan baku, sortasi bahan baku, penghalusan bahan baku, proses penyulingan dan pemisahan minyak lawang dengan air.
Alat distilasi minyak lawang, dilengkapai dengan suhu dan tekanan Dengan menggunakan alat distilasi tersebut diatas mampu menghasilkan minyak lawang dengan kualitas prima, dengan rendemen cukup tinggi yaitu 4,2%, dengan waktu penyulingan yang sangat cepat, hanya 2 jam 15 menit, sehingga dapat menghemat bahan bakar cukup banyak.
4.Pengolahan limbah penyulingan minyak lawang
Limbah hasil penyulingan minyak lawang, biasanya hanya dibuang begitu saja, walaupun masih mempunyai kandungan minyak lawang, yang tentu dapat dimanfaatkan untuk bahan baku produk. Limbah minyak lawang yang berupa bubur kayu, dimanfaatkan untuk bahan baku produk diantaranya adalah param dan lulur.
<!--[if gte mso 9]>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar